Pengenalan Arang Kayu Alaban Origin Kalimantan

Arang kayu Alaban kerap disebut juga dengan nama arang halaban. Jadi, dalam kalau menyebut Alaban, ya maksudnya Halaban. Demikian sebaliknya. Lain lagi ceritanya kalau di Kalimantan, khususnya di lingkungan masyarakat Dayak Kalimantan, nama kayu Alaban disebut dengan nama kayu Kalapapa.

Mengenal Kayu Alaban, Bahan Baku Arang
Kayu Alaban terbilang jenis kayu yang keras. Alasan itu kenapa pemilihan bahan baku arang menggunakan kayu jenis alaban agar kualitas arang kayu yang dihasilkan bisa maksimal saat digunakan sebagai bahan bakar. Selain digunakan sebagai arang kayu, kayu alaban juga kerap menjadi bahan baku pembuatan kapal.

Pohon alaban bisa dibilang tumbuhan hutan. Berdasarkan informasi dari salah seorang kerabat penulis, kebetulan bekerja di bidang kehutanan, kayu halaban memang banyak ditemui di daerah Kalimantan. Umumnya, pemanfaatan kayu jenis ini diolah sebagai bahan baku arang. Namun, yang dijual umum di pasaran tidak semua arang kayu menggunakan bahan dasar kayu alaban.

“Harga arang kayu alaban berbeda dengan kayu biasa. Demikian juga harga arang kayu alaban berbeda dengan arang putih atau white charcoal alias Binchotan,” ungkapnya.

Perbedaan harga ini mengacu dari jenis bahan dan pengolahannya, termasuk ketika digunakan sebagai bahan bakar.

Alaban (Vitex Pubescens Vahl) tergolong dalam famili verbenaceae. Ketinggian pohon bisa mencapai 25 meter. dan mudah hidup di tanah yang kering.
Berat jenis rata-rata kayu alaban sebesar 0,83 dan termasuk kelas kuat II dan kelas awet I. Memiliki struktur serat yang lurus dengan warna kuning dan cokelat berselang seling, namun umumnya hanya 10 hingga 15 meter. Batang tidak berbanir nyata dengan diameter 35 sampai 45 sentimeter, kadang-kadang dapat mencapai 75 sentimeter, bengkok dan percabangannya malai rendah, berlekuk dalam.

Keunggulan Arang Alaban

Seperti yang sudah disinggung diawal, sifat kayu Alaban yang cukup keras memiliki dampak positif ketika dijadikan bahan baku arang kayu.

Selain itu, karakteristik kayu Alaban ketika sudah diolah menjadi arang juga memiliki keunggulan lain seperti tidak menimbulkan percikan ketika dibakar, tidak mengeluarkan bau menyengat dan asap yang dihasilkan ketika dibakar tidak banyak. Salah satu alasan utama menggunakan arang kayu alaban adalah panas yang dihasilkan mampu bertahan lama.

Manfaat Lain Tanaman Alaban

Jika dari awal kita membicarakan Alaban sebagai arang kayu, sebenarnya tanaman ini juga memberikan manfaat lain bagi kesehatan. Ya, tanaman Alaban juga bermanfaat bagi kesehatan selain dijadikan arang kayu.

Pengetahuan khasiat tanaman Alaban sebagai penyembuh diajarkan secara turun-temurun oleh masyarakat Dayak Kalimantan. Oleh mereka tanaman Alaban dimanfaatkan sebagai sarana penyembuh penyakit amandel.

Bagian tanaman yang digunakan untuk menyembuhkan amandel adalah kulit kayu Alaban yang berwarna cokelat kehitaman. Caranya pun sederhana. Yakni dengan mengambil kulit kayu untuk dibersihkan dan dicuci dengan air sebelum direbus.

Hasil perebusan kulit kayu Alaban akan menjadikan warna air menguning seperti air teh. Nah, air rebusan kulit kayu Alaban bisa langsung diminum tanpa campuran apa pun.

Usaha Keluarga

Secara dari jumlah kepala keluarga (KK) pembuat arang di desa keluarga kami pada setiap RT. menjadi pengusaha arang kayu adalah berjumlah 98 orang. Terlihat tungku arang menyebar hampir merata pada banyaknya tungku mencapai 100an unit. Ukuran keliling tobong yang digunakan pada Desa Keluarga kami 4,5 m dengan tinggi 2,5 m. Kapasitas umuat kayu (bahan baku) untuk tobong yang digunakan dan rata – rata akan menghasilkan arang secara berurutan sebanyak 15 ton dan 3,05 ton arang, dengan rata – rata rendemen dari satu dapur arang sebanyak 20,3 %.

Proses pembakaran kayu alaban menjadi kayu arang memerlukan waktu maksimal 21 hari. Kemudiap proses pendinginan dibongkar maksimal biasanya satu pekan.